Datanglah menawarkan peluk hangat didasari hati lapang, atau kue pancong setengah matang.
Apa saja asal denganmu, aku sudah senang.
Kirimi aku pesan singkat saat panas siang lagi menjerang, jangan lupa beserta stiker yang biasa kau suka. Supaya aku tidak gila di tempat kerja, supaya rinduku sedikit bertemu penciptanya.
Mari berkeliling kota, berjalan kaki sambil bernyanyi dan malu-malu bergandengan tangan. Berjanjilah tetap sabar sewaktu aku minta istirahat dan berhenti, sebab untuk minta gendong padamu, aku terlalu takut mengakui.
Tidak perlu pergi ke restoran dengan menu-menu porsi kecil berharga mahal, tidak perlu menguras tabungan. Mari berkencan dengan rasa senang sebagai dasarnya, bukan gengsi yang kita timbun dalam kepala.
Bagaimana jika temani aku makan nasi bebek gerobak yang ada di pinggir jalan?
Aku ingin melihat ekspresi wajahmu saat memaki yang lucu sekali sewaktu aku terlalu banyak menambahkan sambal di piring nasi, membuatku gemas sekali lagi.
Atau cukup sekadar makan jagung rebus satu buah yang dibagi dua?
Apapun, asal denganmu aku sudah bahagia.
Mari melekatkan memori pada tempat-tempat yang sering kita kunjungi. Biar aromamu mampu aku hirup dalam-dalam sewaktu kita dipisahkan kegiatan dan tidak mampu mendampingi di sisi.
Aku ingin meninggalkan kesan.
Aku ingin dikenang.
by: calumiaa & 9996
📸: @brambleandvinephotography
#poetry #photography #phosphenous
Source
gemey @fadil.aldi
@mfdlazkaa
@nadiaarisyal
Hikssssss😢
@yaniagstnaa cek cek cek hwhw
@willywrh :))
@rafiqifadillah10
@ambarumrbw
@closefakakun
huaaa
@khairul.syasti
🙃