Jakarta - Masyarakat Korea dikenal suka bekerja keras dan semangat dalam membangun bangsanya. Etos inilah yang bisa kita tiru dan terapkan dalam keseharian.
Hal tersebut juga dipelajari para guru SMA/SMK se-Indonesia dalam lokakarya yang dihelat oleh Pusat Studi Korea (Puskor) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Kepala Puskor, Dr. Novi Kussuji Indrastuti, M.Hum., mengatakan, dalam lokakarya yang digelar hingga 10 Juni mendatang, ke-26 guru dari berbagai daerah mulai dari Riau hingga Sumatera Tenggara ini diajak mengenal budaya Korea, untuk kemudian disampaikan kembali ke anak didik mereka. “Kami mensosisalisasikan kebudayaan Korea sebagai materi dalam lokakarya ini,” katanya seperti dikutip dari situs UGM, Kamis (9/6/2021).
Penasihat Puskor, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno, menyatakan, semangat orang Korea yang selalu bekerja keras sangat diperhatikan. “Termasuk seni berpikir, seni bersekolah, dan seni mengajar,” imbuhnya.
Kegiatan ini diadakan guna mempererat hubungan kerja bilateral antara Indonesia dan Korea. Pihak Korea Foundation yang diwakili Moon Jae Seung memberikan tanggapan positif terhadap acara rutin ini. “Korea Foundation sangat mendukung kegiatan bagi para guru ini,” katanya.
Lokakarya juga dimeriahkan dengan pentas seni Korea, dibuka dengan penampilan kesenian tradisional Korea, Samulnori dari mahasiswa program studi Korea. Selain itu terdapat beberapa tarian tradisional Korea, yaitu tari Hansam (tari sapu tangan) dan Buche Chum (tari kipas).
Para guru yang menjadi peserta mengaku sangat antusias mengikuti acara ini. Guru Bimbingan Konseling SMAN 6, Semarang, Siti Saptariningsih dan guru SMAN 1 Balikpapan, misalnya. Mereka berharap dapat mempelajari banyak hal tentang Korea. (Margaret Puspitarini)
Sumber: http://kampus.okezone.com