Tinggal menghitung hari, umat muslim diseluruh dunia akan merayakan hari kemenangan yaitu hari raya Idul Fitri, akan tetapi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini cukup membuat hati umat muslim diseluruh dunia bersedih.
Pasalnya ditengah kebahagiaan menyambut bulan ramadhan, umat muslim harus merasakan buka puasa dirumah, tidak bisa melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah, dikarenakan pandemic yang sedang melanda, termasuk di Indonesia.
Yang mana Idul Fitri juga berada pada kondisi yang sama, pemerintah memberikan anjuran untuk melaksanakan sholat identification dirumah.
Anjuran Sholat Identity Dirumah
Mengutip dari perkataan menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, bahwa Kebijakan pemerintah untuk menganjurkan masyarakat Indonesia melaksanakan sholat Identity dirumah tidak hanya dilakukan di Indonesia saja.
Menurut Mahfud MD, bahkan Arab Saudi, tepatnya di Mekkah yang menjadi Kiblatnya Umat Muslim seluruh dunia, memberikan kebijakan untuk menutup Masjidil Haram dan juga Masjid Nabawi untuk sementara sebagai salah satu tindakan pencegahan penularan Virus ini.
“Bukan hanya di Indonesia anjuran salat di rumah ini dilakukan, bahkan masjid suci yang ada di Mekkah dan Madinah yaitu Masjidil Haram dan Nabawi juga ditutup demi menyelamatkan kaum Muslimin dari penularan Covid-19,” kata Mahfud MD pada Jumat (22/5).
Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk melaksanakan sholat Identity dan melakukan halal bihalal yang mana merupakan tradisi saat lebaran dilakukan oleh keluarga dekat saja, dan dengan jumlah orang yang terbatas.
“Pemerintah,” kata Mahfud menyampaikan seruan ini setelah membaca dan menerima anjuran dari berbagai lembaga keagamaan di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, hingga Majelis Ulama Indonesia. Jadi ini bukan kebijakan sepihak dari pemerintah, melainkan atas anjuran dari beberapa lembaga.
“Saya mengajak kita semua mari salat Identity di rumah dengan khusuk, sesudah itu juga halal bihalal tidak harus berkerumun tetapi juga bisa melalui virtual atau kalau harus terpaksa bertemu, dengan keluarga inti saja dengan membatasi waktu dan tetap jaga jarak,” kata Mahfud MD.