Berhentilah sejenak jika kini kamu sedang merasa, seseorang yang kamu perjuangkan tak juga menoleh ke arahmu. Duduklah, kau terlalu lelah untuk berdiri seorang diri. Bersandarlah, pada apa pun yang membuatmu merasa nyaman. Semisal pada punggung seorang teman, kursi di sebuah taman, atau pada tembok kamarmu yang tenteram. Di mana pun kamu berada, aku mendoakan semoga hal-hal baik selalu mendekapmu.
Aku mengerti, tak ada yang pernah menginginkan menjadi seseorang yang diabaikan. Meski kamu pun pahami, pengabaian telah kamu perhitungkan bahwa itu akan menerpamu di suatu waktu saat kamu memutuskan untuk berharap pada seseorang yang kamu anggap hebat.
Tak apa, ini biasa terjadi pada siapa pun, bahkan mungkin juga, pengabaian sedang menimpa seseorang yang kamu cinta, oleh seseorang yang mungkin kamu tak mengetahuinya.
Di antara kegelisahan dan pengharapan, sulit untuk menerka apa yang akan terjadi nantinya. Segala usaha yang telah kamu lakukan, namun tetap tak bertemu dengan indahnya. Kamu yang sedang berlari seorang diri, perlambatlah langkah kaki mulai saat ini. Kamu bagaikan mengejar seekor rusa di tengah hutan harapan, semakin kamu kejar maka ia akan semakin berlari lebih jauh darimu. Padahal tujuanmu bukan untuk menyakitinya. Tak perlu perangkap untuk menangkapnya, menjadilah sewajarnya, bersikap seramahnya, ia takkan pergi, sebab tak ada alasan untuk menjauh.
by: Ars
#poetry #photography #phosphenous
Source
@anggunf20
@devia.ryn @anindyahndz @surabisull @wnasusanti26
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤!
@anti_392 Swedih
Awesome words!
Biarkan dirinya mengerti apa maksudmu selama ini, mendekati secukupnya, tak perlu terlalu berlebihan dalam menghubunginya setiap waktu. Demikian juga tak perlu terlalu memperlihatkan ketertarikanmu padanya sejadi-jadinya. Yang hanya akan menyebabkan, ia melangkah lebih jauh tanpa keraguan, sebab ia meyakini hatimu telah dimilikinya, sedangkan kamu tak merasa telah memiliki hatinya.
Ketidakadilan terjadi, pada hati yang selalu kamu jaga setiap hari. Bangunlah, ada yang harus kamu tegaskan dalam ketidakstabilan hatimu.
Berada pada batas ketidakmampuanmu mengetahui seluruh tentangnya. Cobalah untuk tak lagi tergesa-gesa dalam perjuanganmu mendapatkannya. Berjalanlah perlahan layaknya seseorang yang baru bangun dari ketidaksadaran panjang. Banyak hal yang bisa kamu lakukan selain menunggu, cintailah ia dengan tetap menunjukkan sikap yang elegan. Rampas kembali keyakinannya yang telah merasa memiliki hatimu. Ia harus tahu, kamu pun berarti dan tak bisa disepelekan.
Terlebih, ada satu hal yang…