Wisata alam di kecamatan Delang, kabupaten Lamandau memang memancarkan pesona yang menakjubkan. Salah satunya adalah wisata sungai. Berikut ini pengalaman traveler sekaligus jurnalis di media kotawaringinnews.co.id
Susuri Wisata Alam Delang Ditengah Pandemi Covid-19
Oleh : Bayu Harisma Nugraha
Pagi itu, Senin 25 Mei 2021, sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, cuaca di wilayah Kabupaten Lamandau cukuplah cerah. Hangat sinar matahari yang dibalut awan putih menghiasi langit, kala itu.
Saya, teman seprofesi jurnalis bernama Hendi Nurfalah dan seorang pegawai Bagian Protokol Pemkab Lamandau Ahmad Iskandarsyah beserta keluarganya masing-masing memutuskan untuk berekreasi ke destinasi wisata di Kecamatan Delang Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah.
Dua kendaraan roda empat telah disiapkan untuk melalui perjalanan yang sekiranya menghabiskan waktu tempuh selama 2 jam dari Kota Nanga Bulik ==Ibu Kota Kabupaten Lamandau==. (Jika dari Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, durasi perjalanan sekitar 4 jam)
Memang terasa nekad, rekreasi ke destinasi wisata itu digelar ditengah wabah Covid-19. Namun ketakutan terhadap wabah impor dari Wuhan tersebut, dikalahkan oleh kerinduan untuk mengunjungi destinasi wisata alam di wilayah Kecamatan Delang itu. Betapa tak rindu? Sekurangnya dalam 3 bulan terakhir aktivitas di negara ini, termasuk Kabupaten Lamandau tersumbat gegara wabah Covid-19.
Wisata alam Sungai Sitongah Kelurahan Kudangan Kecamatan Delang menjadi tujuan awal rekreasi ini. Terbayang bagaimana mengalami kembali sensasi kesegaran jika tubuh ini telah menyatu dengan jernihnya air Sungai Sitongah. Ah rasanya ingin cepat sampai.
Selama perjalanan, terlihat sejumlah jalan masuk ke tiap-tiap desa diportal, bertuliskan LockDown Covid-19. Ada juga yang bertuliskan ditutup sementara. Namun, tak tahu ditutup sementaranya sampai kapan? Mungkin yang pasti, sampai wabah ini benar-benar hilang dari muka bumi.
Sesampainya di Kudangan sekira pukul 10.00 WIB, perasaan pun lega. Jembatan Sungai Sitongah pun terlihat. Rasanya ingin cepat 'nyemplung' saja. Namun sesampainya di sana, deretan mobil dan motor sudah terparkir. Penuh, banyak orang yang mungkin juga merasakan kerinduan yang sama pada destinasi wisata ini.
#Hulu Jejabo
Bagi kebanyakan orang yang sudah tinggal lama di Kabupaten Lamandau, pastilah tahu bahwa di Kecamatan Delang ini ada banyak spot/titik wisata alam yang modelnya hampir mirip. Ya tentu, kami pun mencari spot wisata lain di Delang itu untuk melepas dahaga akan sajian keindahaan alam perawan.
Dipilihlah, Desa Hulu Jejabo. Di sana ada aliran sungai yang mirip dengan Sungai Sitongah. Bahkan, lebih menarik. Karena jika mau, berjarak kurang lebih 4 kilometer dari spot pemandian Sungai Hulu Jejabo itu terdapat Air Terjun Silingan Muhur.
Sebetulnya pun, fasilitas wisata di spot Desa Hulu Jejabo lebih komplit dibanding Sungai Sitongah. Di spot Sungai Hulu Jejabo terdapat tempat parkir, kamar mandi, serta gazebo untuk sekedar beristirahat, pun jadi tempat melakukan aktivitas mengisi perut sehabis bermain air sungai yang bening itu.
Jarak dari Sungai Sitongah ke Sungai di Hulu Jejabo tidaklah jauh. Jika berkendara, cukup menghabiskan waktu tak lebih dari 10 menit saja. Waktu yang singkat untuk mendapatkan kepuasan rekreasi alam yang begitu menakjubkan.
Sesampainya di sana, mobil langsung diparkir. Tanpa aba-aba, semuanya keluar dari kendaraan untuk segera bermain air Sungai Hulu Jejabo. Dari parkiran, cukup berjalan kaki menyusuri jalan setapak berjarak 20 meter, sampailah sudah di tepi sungai Hulu Jejabo.
#Semua Nyempung
Wajah sumeringah dari setiap 'peserta' rekreasi ini terpancar. Rona kekaguman terlihat di wajah mereka. Pohon-pohon rindang memayungi jalur sungai itu. Lantunan suara aliran sungai tersebut berbisik merdu di telinga. Sungguh mempesona.
Byuuurrr, serentak semua nyemplung ke air sungai Hulu Jejabo. Badan terasa segar. Capek terasa hilang. Kepala terasa ringan. Mata pun termanjakan melihat alam perawan yang dibelah Sungai Hulu Jejabo. Sudahlah. Tak akan habis menceritakan kenikmatannya.
Tak terasa 2 jam lebih sudah bermain air Sungai Hulu Jejabo, waktu sudah lewat tengah hari. Foto-foto untuk mengabadikan momen kebersamaan ditempat yang indah itu pun sudah diambil lewat kamera smartphone.
#Batas
Seusai puas menikmati wisata alam Sungai Hulu Jejabo, saatnya pulang. Namun, ada yang kurang jika tak mampir ke lokasi gapura perbatasan Kalimantan Tengah (Kalteng)-Kalimantan Barat (Kalbar). Hanya berjarak beberapa kilometer saja dari spot Sungai Hulu Jejabo ke Perbatasan Kalteng-Kalbar. Ya setidaknya bisa dijadikan spot foto yang menarik untuk diabadikan bersama keluarga tercinta.
Lagi jangan khawatir, jika tak membawa bekal makanan saat berekreasi, perbatasan bisa menjadi solusi untuk meredam perut keroncongan. Di sana terdapat sejumlah warung makan yang menyediakan banyak varian makanan. Mulai dari makanan kelas ringan hingga kelas berat. Masalah harga, relatif terjangkau.
Apakah kalian tertarik? Berkunjunglah, setelah wabah Covid-19 berakhir. Dijamin gak akan nyesel deh.
Sumber: https://www.kotawaringinnews.co.id/susuri-wisata-alam-delang-ditengah-pandemi-covid-19/
Susuri Wisata Alam Delang Ditengah Pandemi Covid-19
Oleh : Bayu Harisma Nugraha
Pagi itu, Senin 25 Mei 2021, sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, cuaca di wilayah Kabupaten Lamandau cukuplah cerah. Hangat sinar matahari yang dibalut awan putih menghiasi langit, kala itu.
Saya, teman seprofesi jurnalis bernama Hendi Nurfalah dan seorang pegawai Bagian Protokol Pemkab Lamandau Ahmad Iskandarsyah beserta keluarganya masing-masing memutuskan untuk berekreasi ke destinasi wisata di Kecamatan Delang Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah.
Dua kendaraan roda empat telah disiapkan untuk melalui perjalanan yang sekiranya menghabiskan waktu tempuh selama 2 jam dari Kota Nanga Bulik ==Ibu Kota Kabupaten Lamandau==. (Jika dari Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, durasi perjalanan sekitar 4 jam)
Memang terasa nekad, rekreasi ke destinasi wisata itu digelar ditengah wabah Covid-19. Namun ketakutan terhadap wabah impor dari Wuhan tersebut, dikalahkan oleh kerinduan untuk mengunjungi destinasi wisata alam di wilayah Kecamatan Delang itu. Betapa tak rindu? Sekurangnya dalam 3 bulan terakhir aktivitas di negara ini, termasuk Kabupaten Lamandau tersumbat gegara wabah Covid-19.
Wisata alam Sungai Sitongah Kelurahan Kudangan Kecamatan Delang menjadi tujuan awal rekreasi ini. Terbayang bagaimana mengalami kembali sensasi kesegaran jika tubuh ini telah menyatu dengan jernihnya air Sungai Sitongah. Ah rasanya ingin cepat sampai.
Selama perjalanan, terlihat sejumlah jalan masuk ke tiap-tiap desa diportal, bertuliskan LockDown Covid-19. Ada juga yang bertuliskan ditutup sementara. Namun, tak tahu ditutup sementaranya sampai kapan? Mungkin yang pasti, sampai wabah ini benar-benar hilang dari muka bumi.
Sesampainya di Kudangan sekira pukul 10.00 WIB, perasaan pun lega. Jembatan Sungai Sitongah pun terlihat. Rasanya ingin cepat 'nyemplung' saja. Namun sesampainya di sana, deretan mobil dan motor sudah terparkir. Penuh, banyak orang yang mungkin juga merasakan kerinduan yang sama pada destinasi wisata ini.
#Hulu Jejabo
Bagi kebanyakan orang yang sudah tinggal lama di Kabupaten Lamandau, pastilah tahu bahwa di Kecamatan Delang ini ada banyak spot/titik wisata alam yang modelnya hampir mirip. Ya tentu, kami pun mencari spot wisata lain di Delang itu untuk melepas dahaga akan sajian keindahaan alam perawan.
Dipilihlah, Desa Hulu Jejabo. Di sana ada aliran sungai yang mirip dengan Sungai Sitongah. Bahkan, lebih menarik. Karena jika mau, berjarak kurang lebih 4 kilometer dari spot pemandian Sungai Hulu Jejabo itu terdapat Air Terjun Silingan Muhur.
Sebetulnya pun, fasilitas wisata di spot Desa Hulu Jejabo lebih komplit dibanding Sungai Sitongah. Di spot Sungai Hulu Jejabo terdapat tempat parkir, kamar mandi, serta gazebo untuk sekedar beristirahat, pun jadi tempat melakukan aktivitas mengisi perut sehabis bermain air sungai yang bening itu.
Jarak dari Sungai Sitongah ke Sungai di Hulu Jejabo tidaklah jauh. Jika berkendara, cukup menghabiskan waktu tak lebih dari 10 menit saja. Waktu yang singkat untuk mendapatkan kepuasan rekreasi alam yang begitu menakjubkan.
Sesampainya di sana, mobil langsung diparkir. Tanpa aba-aba, semuanya keluar dari kendaraan untuk segera bermain air Sungai Hulu Jejabo. Dari parkiran, cukup berjalan kaki menyusuri jalan setapak berjarak 20 meter, sampailah sudah di tepi sungai Hulu Jejabo.
#Semua Nyempung
Wajah sumeringah dari setiap 'peserta' rekreasi ini terpancar. Rona kekaguman terlihat di wajah mereka. Pohon-pohon rindang memayungi jalur sungai itu. Lantunan suara aliran sungai tersebut berbisik merdu di telinga. Sungguh mempesona.
Byuuurrr, serentak semua nyemplung ke air sungai Hulu Jejabo. Badan terasa segar. Capek terasa hilang. Kepala terasa ringan. Mata pun termanjakan melihat alam perawan yang dibelah Sungai Hulu Jejabo. Sudahlah. Tak akan habis menceritakan kenikmatannya.
Tak terasa 2 jam lebih sudah bermain air Sungai Hulu Jejabo, waktu sudah lewat tengah hari. Foto-foto untuk mengabadikan momen kebersamaan ditempat yang indah itu pun sudah diambil lewat kamera smartphone.
#Batas
Seusai puas menikmati wisata alam Sungai Hulu Jejabo, saatnya pulang. Namun, ada yang kurang jika tak mampir ke lokasi gapura perbatasan Kalimantan Tengah (Kalteng)-Kalimantan Barat (Kalbar). Hanya berjarak beberapa kilometer saja dari spot Sungai Hulu Jejabo ke Perbatasan Kalteng-Kalbar. Ya setidaknya bisa dijadikan spot foto yang menarik untuk diabadikan bersama keluarga tercinta.
Lagi jangan khawatir, jika tak membawa bekal makanan saat berekreasi, perbatasan bisa menjadi solusi untuk meredam perut keroncongan. Di sana terdapat sejumlah warung makan yang menyediakan banyak varian makanan. Mulai dari makanan kelas ringan hingga kelas berat. Masalah harga, relatif terjangkau.
Apakah kalian tertarik? Berkunjunglah, setelah wabah Covid-19 berakhir. Dijamin gak akan nyesel deh.
Sumber: https://www.kotawaringinnews.co.id/susuri-wisata-alam-delang-ditengah-pandemi-covid-19/