PROFIL DESA WIRANG DAN DESA MARINDI, KECAMATAN HARUAI, KABUPATEN TABALONG



DESA WIRANG

Wirang adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Desa Wirang terletak kurang lebih 250 km dari kota Banjarmasin dan berada di jalur jalan Trans Kalsel-Kaltim, yang biasa disebut sebagai Jalan Amhad Yani km 250 (0 km dihitung dari pusat kota Banjarmasin).
Batas-batas Desa Wirang:
1.      sebelah Timur berbatasan dengan Desa Marindi
2.      sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bongkang
3.      sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kayu Bawang (kec. Muara Uya)
4.      sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bongkang

Adapun fasilitas-fasilitas umum yang ada di desa Wirang yaitu:
1. SEKOLAH:
    - SDN WIRANG
    - SDN 1 Juran
    - SMPN 3 HARUAI
    - SMKN 1 HARUAI
2. PUSKESMAS HARUAI
3. KANTOR DESA WIRANG

 DESA MARINDI

Marindi adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong. Desa Marindi terletak sebelah timur Kecamatan Haruai dan berjarak 8 km dari ibukota kecamatan, 33 km dari ibukota kabupaten, dan 250 km dari ibukota provinsi. Desa Marindi memiliki luas wilayah 30 km² (Profil Desa Marindi), secara geografis memiliki batas wilayah sebagai berikut :
1.      Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Uya
2.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Upau
3.      Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Upau
4.      Sebelah Barat berbatasan dengan Desa WiRANG
Kondisi alam wilayah Desa Marindi pada umumnya berdataran rendah dengan sedikit berbukit, terdiri dari daerah lahan kering, sedikit lahan basah (sawah), dan tidak rawan banjir. Pemukiman penduduk Desa Marindi terletak berbanjar di tepian sungai Kinarum yang membentang dari Timur ke Barat. Seperti masyarakat pada umumnya, penduduk Desa Marindi juga sangat bergantung pada keberadaan sungai Kinarum sebagai sumber kehidupan (Profil Desa Marindi).

Dalam hal ekonomi pada umumnya mata pencaharian penduduk Desa Marindi yaitu dari hasil bertani. Bertani yaitu menanam padi baik di sawah ataupun diladang yang sering disebut bahuma, selain padi ada juga beberapa tanaman lain yang ditanam seperti pisang dan berbagai jenis buah-buahan lainnya. Bahuma atau menanam padi di gunung merupakan sistem bercocok tanam tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang sebagian besar penduduk Kalimantan dan sampai sekarang masing bisa dijumpai terutama untuk wilayah berdataran tinggi. Bahuma gunung ini hanya dilakukan sekali dalam setahun, sesuai dengan peredaran musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim kemarau mereka membabat semak belukar atau batabang, yang kemudian dibakar atau disirau kemudian ditanami bibit.

Selain menanam padi dan berbagai jenis buah-buahan, penduduk Desa Marindi juga berkebun karet. Karet di Kabupaten Tabalong dibawa oleh Belkamu pada tahun 1907, ketika itu pemerintah Hindia Belkamu telah mendorong penanaman besar-besaran di Kalimantan Selatan yaitu di Tabalong dan afdeeling Amuntai. Sampai sekarang mata pencaharian utama penduduk Desa Marindi yaitu dari hasil berkebun karet atau manureh dan juga bahuma padi. Walaupun ada juga sebagian yang menjadi pedagang dan juga pegawai negeri, namun itu tidak seberapa.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
SOSIAL-BUDAYA