Dulu, kau pernah berjanji untuk membuatku bahagia. Sedih harus aku buang jauh-jauh karena tidak berguna.
Lalu sekarang, kamu ada di mana?
Aku paham betul bila bahagia tidak bisa digantungkan pada siapa-siapa, bila yang bertanggungjawab atas diriku hanyalah aku semata.
Yang tidak aku pahami adalah sikapmu yang doyan mengumbar janji.
Rasa-rasanya bagimu, janji bukanlah sesuatu hal yang wajib ditepati. Rasa-rasanya bagimu, janji hanyalah kata yang terucap saat kamu sedang emosi.
Bosanmu padaku datang tak kenal waktu, lantas janjimu menguap bersama ketertarikan yang sudah tidak tertuju padaku.
Mengapa segampang itu?
Berubahmu sama seperti mereka yang datang sebelumnya. Mungkin bosan mendengarkan keluh kesahku yang itu-itu saja. Menanyakan kabarku kini hanya formalitas, bukan karena kau betul peduli dan ingin mengetahui rutinitas.
Aku menyadari perubahan intonasi dalam suaramu, menyadari sorot malas dalam tatap matamu, menyadari bila aku sudah tidak sepenting dulu.
Sampai kapan kau mau mengumbar kata cinta untuk main-main saja? Tidak tekun menjaga apa yang sudah kita punya. Lebih milih mengakhiri bukan memperbaiki.
Jangan menghindar, jangan tumpuk janji-janji yang tidak bisa kau tepati dengan janji barumu lagi. Bila kau merasa cukup sampai sini, jadilah ksatria, ungkapkan saja. Jangan menggantungku dalam permainan coba-terka-sikap milikmu.
Aku hanya ingin jelas. Ingin tuntas.
Tidak terbeban oleh hal-hal yang harusnya punya peran menguatkan.
Tidak menerka-nerka tulus yang kau gombalkan.
by: 9996
#poetry #photography #phosphenous
Source
@ironicia_
@gedang_godog_ Sesekali coba baca
Nyeseq paruy☹️☹️
@ardiyasale
Dalemmm😣