Satu hal yang kuketahui dan kutakuti adalah kepergianmu.
Pada dasarnya memang dari awal masing-masing diantara kita sudah mengetahui bahwasanya nanti, pada waktunya hubungan kita akan beranjak kandas. Pertemuan dan jalinan kita hanya pengisi ruang dalam hidup ini, hanya sesaat, hanya sementara, dan tidak akan menuju bersama selamanya.
Nyaman dan tenang memang bersamamu, damai aku dalam rangkul kedua lenganmu, hangat aku dalam nafasmu, dan dekat aku dengan nadimu. Tapi waktu yang berjalan seakan menarik tali perpisahan untuk segera melepas. Hari, minggu, bulan, atau tahun tiada diantara kita yang tahu kapan. Kapan kita akan berpisah, entah itu karena tuntutan masa depan, jarak yang terpaut jauh, atau memang itu nyatanya.
Untuk saat ini, untuk kesempatan kali ini, yang aku mau hanya untuk menikmati tiap detik sisa waktu kita berpadu bersama. Tak apa hatiku harus retak berserak di kala aku dalam peluk pulih ragamu, tak apa aku harus terus diikuti rasa pergi yang menghantui di kala aku sendiri, tak apa asal aku pernah ada dalam catatan dan ingatan memorimu.
Karnanya aku tahu, yang tadinya sedekat nadi, jika memang ditakdirkan untuk pergi mau bagaimana lagi?
Ya, cukup dinikmati selagi masih disini.
by: Detra
#poetry #photography #phosphenous
Source
@zhrrhal
💯
... mau bagaimana lagi?👀 @syftr.chyd
Jleb abiez
Kenaa sekali :(
@putsolzzzzz
@thisisnotcaa
😐
@hail.phrzy10
😭❤️
Yang sedekat nadi untuk pergi :')
dih mewek
I was his sunshine.
@padjlee
too deep dong tolong siapa yg bikin ini
@leonardodeuntal
@_febrie dirimu mah ga takut ak pergi wkwk
@nisrina.athaya maaf aya
@yeudidieu
@yeudidieu
Nangis.
Please dont take my sunshine away 😭
🔥🔥🔥🔥pas pisan.
@hai.ahoo